Inovasi Kaderisasi Melalui Mabadi Khoiru Ummah di Era Pandemi Global 2021

  Oleh : Alina chelens*

Setiap perubahan dan kemajuan peradaban manusia selalu ditandai oleh adanya penemuan sesuatu yang baru.Penemuan batu runcing dan tajam pada zaman primitif misalnya, telah merubah perilaku berburu manusia pada saat itu. Demikian pula ketika manusia memerlukan media untuk  merekam berbagai peristiwa yang bernilai sejarah,maka ditemukan media tulis menulis dan lain sebagainya.

Seiring berjalannya waktu, masa kini dengan segala kemajuan teknologi yang merupakan akumulasi dari penemuan pengetahuan manusia dari masa lampau hingga saat ini. Dengan kata lain untuk melakukan sebuah inovasi atau perubahan maka diperlukannya sebuah strategi-strategi, manakalah hadir penemuan baru maka tatanan sosial yang ada akan mengalami perubahan baik secara individu atau perubahan secara kolektif dalam sistem sosial tersebut.

Kehadiran inovasi pada hakekatnya merupakan sesuatu yang natural dan manusiawi terjadi. Inovasi hadir sebagai konsekoensi logis dari adanya dinamika masalah dan kebutuhan yang selalu hadir dan meningkat.

Kader merupakan generasi baru yang akan meneruskan tonggak estafet kepemimpinan generasi sebelumnya untuk keberlangsungan suatu organisasi sebagai manifestasi kehidupan organisasi.oleh karena itu kader sebagai kunci utama dalam sebuah organisasi tertentu. Seperti halnya peregerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) yang memiliki berbagai proses untuk menjadikan manusia yang ulul albab.

 Dari berbagai proses kaderisasi di PMII  dimana MAPABA merupakan kaderisasi pertama yang mencetak mahasiswa menjadi kader yang Mu’takid lalu PKD yang mana akan dibentuk menjadi kader yang Mujahid artinya, anggota PMII akan bermetamorfosa menjadi kader PMII yang memiliki komitmen,totalitas, loyalitas, serta militansi yang tiggi terhadap organisasi yang berlambang perisai bintang sembilan.

Kader mujahid adalah kader yang memiliki kesungguhan hati, pikiran, dan tingkah laku dalam melaksanakan nilai-nilai keislaman, keindonesian,intelektual, serta progresivitas, dan wajib menjungjung tinggi konstitusi PMII.

Jenjang terakhir setelah PKD adalah PKL yang berorentasi menjadi kader mujtahid, artinya kader mujtahid harus  mampu menjawab tantangan zaman serta memberi solusi untuk memecahkan persoalan yang ditimbulkan oleh pergeseran zaman.

Pada tahun ini PMII harus mampu melahirkan kader-kader yang  memiliki daya saing dan kapabilitas yang mempuni serta harus mampu melakukan terobosan-terobosan yang inovatif dan kreatif. Dari setiap fase pasti kader-kader itu beranika ragam baik dari intelektual,kreativitas dan lain sebagainya, dengan demikian  kader pmii harus siap ditempatkan diberbagai sektor.

Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan umat terbaik. Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan “umat terbaik” (Khaira Ummah) yaitu suatu umat yang mampu melaksanakan tugas-tugas amar makruf nahi mungkar yang merupakan bagian terpenting dari kiprah NU karena kedua sendi mutlak diperlukan untuk menopang terwujudnya tata kehidupan yang diridlai Allah SWT. sesuai dengan cita-cita NU.

Amar ma’ruf adalah mengajak dan mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi kehidupan duniawi dan ukhrawi, sedangkan nahi mungkar adalah menolak dan mencegah segala hal yang dapat merugikan, merusak dan merendahkan, nilai-nilai kehidupan dan hanya dengan kedua sendi tersebut kebahagiaan lahiriah dan bathiniyah dapat tercapai. Prinsip dasar yang melandasinya disebut “Mabadi Khaira Ummah”.

Covid -19 merupakan virus yang benar-benar jenius, dan bahkan disebut sebagai political virus atau virus politik. Kenapa demikian karena covid-19 pertama kali menyerang Wuhan, yang mana Wuhan merupakan kota tempat persimpangan jalur kereta api yang menghubungkan semua kota-kota besar Tiongkok serta  Wuhan merupakan satu-satunya kota yang memiliki bandara dengan penerbangan langsung ke lima benua di tiongkok tengah. Dengan demikian akibat dari covid-19 ini maka Wuhan akan mengalami kerugian yang sangat besar karena harus di Lockdown.

Ironinya, semua kegiatan pada saat ini mengalami metamorfosis menjadi sistem online dan dikerjakan dirumah saja. Begitu pula dengan proses kaderisasi di PMII yang mana semuanya serba berbasis online, namun tidak menutup kemungkinan dengan sistem yang demikian membuat para kader-kader di PMII menjadi malas untuk tetap berposes, karena ada banyak metode dan desaign yang digunakan oleh para pemangku kebijakan di PMII mulai dari tingkat rayon sampai dengan pengurus besar.

prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Mabadi Khaira Ummah tersebut memang amat relevan dengan dimensi personal dalam pembinaan manejemen organisasi, baik organisasi usaha (bisnis) maupun organisasi sosial. Manajemen organisasi yang baik membutuhkan sumber daya manusia yang tidak saja terampil, tetapi juga berkarakter terpuji dan bertanggung jawab.

Dimana di era pandemi global ini bukan menjadi alasan untuk kaderisasi tidak berotasi sesuai dengan semestinya, artinya  kader PMII itu harus mampu bersikap solutif bukan malah menjadi kader yang stagnan hanya karena permasalahan Covid-19 ini, PMII ada untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah terjadi karena PMII merupakan sebuah organisasi kaderisasi yang memiliki trilogi yang salah satunya tri motto yakni Dzikir, fikir, dan amal sholeh. sehingga di tengah covid-19 ini jadilah kader yang sesuai dengan trimotto PMII.

Perjuangan mahasiswa pergerakan di era pandemi global ini, mereka dengan sigap berada digarda terdepan dalam memberikan sumbangsi tenaga dan pikirannya dalam menangkal peyebaran wabah ini dengan menyampaikan kepada  masyarakat untuk megikuti instruksi pemerintah dan dokter serta melakukan penyempentrotan disekfektan dan pembacan rotibul haddad, sebab tidak hanya rohaniah saja yang kita jaga dan diperketat tapi batiniah juga harus lebih ditingkatkan sebab kita sebagai mahasiswa pergerakan yang harus selalu bersikap moderat dalam menyikapi hal apapun termasuk pandemi ini. Perjuangan tidak akan pernah selesai, karena problematika sosial selalu datang bersama dengan eksistensi kemanusiaan, masalah adalah bagian dari sunnatullah, ikhtiyar adalah cara yang selalu dilakukan oleh mahasiswa pergerakan agar kehadirannya bisa berfungsi sebagai solusi, bukan malah menambah beban baru bagi realitas kebangsaan kita.

Dengan demikian, gerakan Mabadi Khaira Ummah tidak saja relevan dengan program pengembangan ekonomi, tetapi juga pembinaan organisasi pada umumnya. Kedua hal ini yang akan menjadi arah strategis pembangkitan kembali gerakan Mabadi Khaira Ummah kita nantinya, di samping bahwa sumber daya manusia yang dapat dikembangkan melalui gerakan ini pun akan menjadi kader-kader unggul yang siap berkiprah aktif dalam mengikhtiyarkan kemaslahatan umat, bangsa dan negara pada umumnya. 

 Yang perlu dicermati selanjutnya dalah perbedaan konteks zaman antara masa gerakan Mabadi Khaira Ummah pertama kali dicetuskan dan masa kini. Melihat besar dan mendasarnya perubahan sosial yang terjadi dalam kurun sejarah tersebut, tentulah perbedaan konteks itu membawa konsekuensi yang tidak kecil. Sehingga dibutuhkan keistiqamaan yang berkesinambungan dalam menjalankan gerakan mabadi khairu ummah ini, agar apa yang direncanakan mampu mencapai visi dan misinya. Dengan demikian kaderisasi dirumah saja yang berbasis online tetap melahirkan kader yang produktif serta berkompeten disegala sektor. 

 

*penulis saat ini merupakan perempuan terbaik Tuhan di negri biru-kuning Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.